Bangko – Bekerjasama dengan Dewan Kesenian Merangin (DKM), SMA N 7 Merangin menyelenggarakan Sosialisasi dan Workshop Literasi pada Senin 20 Mei 2024.
Kegiatan ini diikuti oleh 48 orang yang terdiri dari siswa dan Majelis Guru SMAN 7 Merangin, dengan menghadirkan pembicara Asro Al Murthawy dan Lilik Gunawan.
Saat membuka secara resmi kegiatan sosialisasi dan workshop tersebut Kepala SMA Merangin Risman Saragih mengatakan, tujuan dilaksanakannya kegitan tersebut yakni dalam rangka melaksanakan program pengembangan kebudayaan.
Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk meningkatkan kualitas dan kreatifitas siswa maupun guru SMAN 7 Merangin dalam berliterasi.
Kata dia, sastra dapat menggambarkan keunikan, kekayaan, dan keberagaman budaya suatu bangsa. Sastra menjadi wadah tepat untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur yang ada dalam budaya suatu bangsa, seperti nilai adat, kepercayaan dan tradisi.
“Kegiatan ini akan menjadi langkah awal untuk melekatkan predikat Sekolah Literasi bagi SMAN 7 ke depannya. Jika bisa diselenggarakan secara rutin, disertai dengan pemberitaan di media massa, baik media massa maenstream, media daring maupun medsos pada saatnya nanti akan mampu menjadikan sekolah ini sebagai episentrum (pusat) literasi di Provinsi Jambi,” Kata Risman Saragih.
Salah satu narasumber, Lilik Gunawan seorang penulis dan petualang yang kini menjabat Waketum DKM menganalogikan kegiatan ini dengan apa yang dialami oleh Laskar Pelangi, yaitu bahwa perubahan besar dapat dialukan oleh komunitas kecil asal dilakukan dengan serius dan komitmen tinggi.
“Kita bisa mencontoh apa yang dilakuksn Andrea Hirata dengan Laskar Pelangi-nya. Yaitu bagaimana sebuah sekolah yang kecil dan hampir tutup, bisa diselamatkan berliterasi. Kita berharap hal yang sama untuk SMA N 7 Merangin ini. Kita bekali anak-anak dan guru disini dengan hal-hal positip yang akan mampu mengangkat harkat dan martabat sekolah ini sesuai dengan motto : SMANSEV terbang tinggi,”ungkap Lilik.
“Kita beruntung punya sastrawan nasional seperti Kang Asro Al Murthawy yang mau berbagi ilmu, ide dan gagasannya di sini. Diharapkan akan muncul Kang Asro-kang Asro yang lain dari sekolah ini. Bahkan tidak mustahil Merangin Literary Festival akan terwujud di masa datang,” imbuhnya.
Dari pantauan terlihat sosialisasi dan workshop ini berlangsung dengan penuh semangat. Para peserta dengan antusia mengikuti paparan dari nara sumber.
Hasil dari kegiatan itu nantinya akan diwujudkan dalam bentuk buku yang akan diluncurkan dalam waktu dekat.(amn)