Dihulu Sungai Merangin Menjadi Titik Kegiatan Swarna Bhumi

Wakil Bupati Nilwan Yahya Lansung Pantau Lokasi Festival

Bangko – Wakil Bupati Merangin, Nilwan Yahya, tinjau lokasi yang akan dijadikan tempat pelaksanaan Festival Kenduri Swarnabhumi 2023, Rabu (5/7).

Menjelang Program Festival Kenduri Swarnabhumi 2023 yang dilaksanakan di Kabupaten Merangin, dengan sasaran kegiatan di Daerah Aliran Sungai (DAS). Desa Perentak, Kecamatan Pangkalan Jambu yang akan menjadi titik tempat pelaksanaan.

Untuk persiapan dan pematangan Festival, Wakil Bupati Merangin Nilwan Yahya, didampingi Kapolsek Sungai Manau, Iptu Muhamad Yusuf memantau lokasi yang akan dijadikan titik pelaksanaan Festival Kenduri Swarnabhumi.

Pelaksanaan Kenduri Swarnabhumi yang pada dasarnya bertujuan untuk menelusuri kembali jejak peradaban dari masa lalu dan ini akan diangkat lagi di masa modern serta dituangkan kedalam bentuk Festival.

Berbagai kegiatan dalam rangkaian Swarna Bumi di Kabupaten Metangin, mulai menampilkan Budaya Kabupaten Merangin dan kearifan lokal masyarakat Kabupaten Merangin.

Merangin sendiri dikenal dengan berbagai ragam budaya, melalui kegiatan swarna Bumi dimana akan mengangkat kembali sejarah ragam budaya yang ada di Kabupaten Merangin

Wakil Bupati Merangin Nilwan Yahya, mengharap agar Festival Kenduri Swarnabhumi di desa Perantak berjalan dan terlaksana semenarik mungkin.

“Kita harap Festival ini terlaksana semenarik mungkindan kita buat para pengunjung merasa senyaman mungkin saat berada di area Festival, maka oleh itu area yang akan menjadi titik Festival akan kita tata sedemian rupa,”terang Nilwan Yahya.

Agar semua harapan ini tercapai, Wabup Merangin Nilwan Yahya mengharap semua elemen masyarakat berperan aktif dalam mensukseskan kegiatan yang tidak lama lagi akan dilaksanakan.

“Untuk mengangkat budaya lokal Tiga Alur melalui Festival Kenduri Swarnabhumi, saya mengharap semua lapisan masyarakat bahu membahu dalam menyukseskannya,” Pinta Wabup Merangin, Nilwan Yahya.

Swarnabhumi ini menjadi informasi baru sekaligus penelusuran bukti-bukti sejarah budaya Melayu Jambi, melalui konsep traveling budaya dari kacamatan anak muda.

“Saya mengharapkan kegiatan ini menjadi upaya untuk menarik minat para generasi muda untuk lebih tertarik mengenal budaya daerah dan bangsanya serta menumbuhkan kebanggaan,” pungkas Sani.

Kegiatan ini bukan hanya sebatas kegiatan, namun merupakan gerakan kebudayaan untuk mengingatkan kembali ingatan masyarakat tentang pentingnya sungai dalam kehidupan sehingga harus meletakkan kebudayaan di hulu pembangunan.(*)