Inspiratif, Kisah Bang Syukur Kala Ditinggal Ayah Diusia 5 Tahun Hingga Jadi Calon Bupati

Bangko – M Syukur bukan nama yang tidak asing lagi bagi Masyarakat Kabupaten Merangin, apalagi Masyarakat Provinsi Jambi.Tiga kali terpilih menjadi anggota DPD – RI tidak merubah niatnya untuk kembali ke Kabupaten Merangin yang merupakan tanah kelahirannya.

M Syukur Putra daerah asal Sungai Manau, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi alias bang Syukur memantapkan diri bertarung pada Pilkada Merangin tahun 2024.

Seorang anak muda yang kini telah sukses dikanca perpolitikan di Provinsi Jambi dengan beberapa kali terpilih menjadi anggota DPD-RI (Tokoh Nasional), kini iya juga dikenal sosok yang menorehkan jejak yang mengesankan di dunia bisnis hingga politik.

Meskipun dalam perjalanannya telah membawa dia beberapa kali jatuh bangun di Dunia politik, kini telah kembali ke kampung halamannya dengan tujuan yang mulia yakni ingin maju sebagai calon Bupati Merangin.

Bagi seorang yang paham dengan politik, M Syukur setelah terpilih menjadi anggota DPD – RI pada Pileg 2024 ini hingga memutuskan terjun ke Pilkada 2024 adalah langkah yang tidak tepat, karena resiko menjadi calon Bupati tidak berbanding lurus dengan apa yang sudah dicapai M Syukur saat ini.

Tapi Resiko itu tidaklah mengubah niat putra asli dari Sungai Manau, kelahiran 15 Juli 1981 untuk maju sebagai Calon Bupati Merangin.

Bang Syukur selain lahir dari keluarga yang sederhana itu sampai dikenal sukses didunia politik dan juga bisnis.

Ternyata ada perjalanan yang dramatis dan liku – liku, dipenuhi dengan dorongan untuk berubah dan dan maju mengangkat derajat orang tuanya.

M Syukur lahir dari keluarga sederhana, keseharian dimasa lalunya beliau bersekolah dan juga bermain tidak ada yang itimewa layaknya anak biasa pada umumnya.

Bang Syukur -begitu sapaan akrabnya, lulusan Megister Hukum Universitas Jayabaya ini – sempat bercerita tentang perjalanan perjalanan karirnya.

Secara singkat, Ia yang mengenakan kemeja putih dan celana cream berkisah tentang dirinya yang lahir dari keluarga sangat sederhana.

“Saya lahir dari keluarga sangat sederhana. Saya ditinggal ayah diusia 5 tahun. Ibu saya seorang diri membesarkan lima orang anaknya dengan penuh kasih sayang dibawah keterbatasan yang tentu saja tidak enak,” ujar Bang Syukur memulai kisahnya

Apa yang sudah diberikan oleh Allah saat ini kepada Saya lanjutnya, sudah sangat luar biasa. Menjadi DPD/MPR RI 3 periode dan terpilih kembali untuk ke-4 kalinya. Ia pun rela keluar dari zona nyaman dengan melepas semua fasilitas dan kemewahan di DPD RI. Ia kembali ke Merangin untuk bisa memberikan yang terbaik bagi khalayak ramai khususnya masyarakat Kabupaten Merangin.

“Apakah ini (menjadi calon Bupati, red) tidak ada rintangan? Banyak. Ada cemoohan, fitnah dan lainnya. Apalagi di media sosial. Tapi apakah Syukur menyerah? Oh tidak, jika sudah terjun ke medan perang, pantang mundur walau selangkah. Namanya juga medan perang, kalau tidak ditembak lawan, ya mungkin ditembak kawan,” tegasnya.
Bang Syukur pun meminta agar tidak menilai dirinya dari luar saja.

“Berdirilah disamping Saya, mari kita berjalan dan berjuang bersama. Kalau tidak suka dengan Syukur, lihat pak Khafidh nya. Kalau tidak suka keduanya, lihatlah Partainya (PAN),” ungkap Bang Syukur saat memberi sambutan di Rumah PAN Merangin.

Dalam kesempatan itu, Bang Syukur juga berpesan agar seluruh kader PAN dan seluruh tim pemenangan Pasangan SUKA untuk tidak membalas cemoohan. Apalagi sampai ikut mencemooh kandidat lain.

“Biarkan saja, jangan Dibalas. Kita tunjukkan kita solid dan santun dalam berpolitik. Teruslah berjuang dan jangan hiraukan cemoohan itu,” pintanya. (TIM)