Bangko – Ratusan warga masyarakat Kecamatan Pangkalan Jambu melakukan pemblokiran jalan tepatnya di Desa Perentak, Pangkalan Jambu, Kabupaten Merangin pada Selasa 12 September 2024.
Dari pantauan terlihat warga Pangkalan Jambu memblokir jalan menggunakan kursi dan juga pohon kayu yang dilintang di badan Jalan.
Pemblokiran tersebut buntut penangkapan warga Kecamatan Pangkalan Jambu oleh Polres Kerinci saat melakukan Razia penertiban Penambangan Emas Ilegal Tanpa Izin (Peti) di perbatasan Merangin dan Kerinci.
Dari Razia tersebut Polres Kerinci berhasil mengamankan 4 Orang Warga Kecamatan Pangkalan Jambu.
Hal tersebut memicu kemarahan warga, sebab dari berita yang beredar adanya warga sebagai pendulang juga turut diamankan Polisi.
Akhirnya selasa siang Ratusan Warga Kecamatan Pangkalan Jambu melakukan aksi tutup jalan Lintas, sehingga jalan Bangko Kerinci lumpuh total.
“Benar jalan Bangko Kerinci di tutup , setelah Polres Kerinci menangkap Warga Desa Bungo Tanjung saat Polres Kerinci melakukan Razia Peti”. Ungkap Samil warga Setempat.
Selain itu lanjut Samil, Warga menuntut agar 4 warga yang ditangkap tersebut harus dilepaskan, kalau tidak warga tidak akan membuka blokir akses jalan tersebut.
“Itu saya dengar tuntutan warga tadi. Saya gak ikut kesana tadi,”ujar Samil.
Hingga 18.15 Wib, Ratusan warga Perentak masih melakukan Penutupan Jalan Bangko- Kerinci.
Sehingga jalan tersebut macet total, hingga berita ini diturukan tampak Polres Merangin masih melakukan mediasi dengan warga untuk membuka blokade jalan tersebut.
Sementara itu Kapolsek Sungai Manau Iptu Muhammad Yusuf saat dikonfirmasi sekitar jam 18.00 Wib menjelaskan jika ratusan warga masih melakukan pemblokiran jalan tersebut.
“Kalau kendaraan roda dua, masih bisa melintas tapi kalau mobil tidak bisa melintas,”ungkap Kapolsek.
Selain itu lanjut Kapolsek jika pihaknya masih berupaya melakukan negosiasi agar warga bisa membuka blokir jalan tersebut.
“Negosiasi terus kita lakukan. Tadi Kapolres Merangin beserta beberapa orang anggota sudah dalam perjalanan menuju Kapolres Kerinci untuk melakukan Negosiasi dan bagai mana cara menyelesaikan pemblokiran tersebut,”sebut Kapolsek.
Upaya Negosiasi apakah warga yang ditangkap akan dilepaskan? Kapolsek mengaku belum bisa berkomentar terkait hal tersebut karena pihaknya berharap agar situasi bisa kondusif kembali.
“Nanti tergantung apa solusinya. Kita juga akan melakukan langkah -langkah upaya dalam negosiasi tersebut sehingga masyarakat bisa membuka pemblokiran jalan tersebut,”sebut Kapolsek.
Selain itu kata Kapolsek, jika nantinya negosiasi tidak ditemukan kemungkinan anggota akan diterjunkan kelokasi untuk membuka pemblokiran tersebut.
Sementara itu terpisah Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto pihaknya masih berusaha melakukan upaya dialog dengan masyarakat yang juga melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama serta perangkat Desa dan pihak terkait hal tersebut.
“Saat ini kami masih berupaya melakukan dialog dengan keluarga 4 orang yang diamankan oleh Polres Kerinci, kami berharap agar kiranya masyarakat dapat membuka blokade jalan dan membubarkan aksi ini, karena sudah mengganggu pengguna jalan lain”. Ucap Kapolres.
Namun dari pantauan media, sampai saat ini aksi penutupan jalan tersebut masih berlangsung.
Sementara itu menanggapi tuntutan warga yang meminta agar keempat orang yang sebelumnya diamankan Polres Kerinci agar dibebaskan, Kapolres Merangin menegaskan bahwa saat ini sedang dilakukan komunikasi dengan Kapolres Kerinci terkait status keempat orang tersebut.
Setelah adanya kesepakatan akhirnya sekira pukul 16.00 Wib Kapolres Merangin yang didampingi oleh Kabag Ops Kmpol Agus Saleh, Kasat Intel AKP Malik SH, Kasat Reskrim IPTU Mulyono, SH dan Kasubsi Penmas AIPTU Ruly masih bertolak ke Polres Kerinci.
“Sekarang saya bersama PJU dan Toko Masyarakat sedang dalam perjalanan menuju Polres Kerinci untuk melakukan komunikasi terkait permasalahan ini, mari kita sama – sama berdoa semoga permasalahan ini cepat selesai sehingga aktivitas masyarakat kembali normal,”tutup Kapolres.(*)