Pedagang Harapkan Solusi Pemerintah
Bangko – Satuan polisi pamong praja (SatPol-PP) Kabupaten Merangin melakukan penertiban pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di ruang terbuka hijau (RTH) Taman PKK Bangko. Selasa 11 Juli 2023.
Terlihat Kasat Pol-PP Merangin, Shobraini yang memimpin langsung penertiban PKL yang akan direncanakan akan dibangun menjadi Taman Terbuka Hijau (RTH).
Sobraini mengatakan, bahwa sebelumnya pihaknya telah memberikan ultimatum dari jauh-jauh hari untuk mengosongkan tempat tersebut.
“Alhamdulillah penertiban hari ini berjalan lancar, sebelumnya kita sudah menyurati pihak PKL untuk mengosongkan RTH tersebut pada tanggal 3 Juli lalu, artinya selama 8 hari saya rasa sudah cukup,”ujar Shobraini. Selasa 11 Juli 2023.
Dikatakan Shobraini, Satpol-pp Merangin akan menertibkan dua titik lokasi RTH lagi yang menjadi tempat jualan PKL.
“Besok kita akan tertibkan dua lokasi RTH lagi, di samping Masjid Raya Pasar bawah Bangko dan di ujung jalur tiga Sungai Ulak. Sebelumnya kita juga sudah menyurati PKL untuk tidak berjualan di RTH, jika tidak di indahkan maka kita akan melakukan penertiban,”tegasnya.
Shobraini berharap, untuk RTH yang sudah di tertibkan agar di lakukan pemagaran, mungkin selama proses belum selesai pihak OPD terkait bisa menutup akses sementara sebelum pagar itu selesai dibangun.
Pantauan dilokasi, selain puluhan personil Satpol-pp, pada saat penertiban juga dihadiri personil TNI/Polri, Lurah Pematang Kandis, Camat Bangko dan OPD terkait.
Sementara salah satu pedagang Uni mengaku saat dibongkar satpol PP Kabupaten Merangin tidak bisa berbuat banyak, namun dirinya mengaku untuk jualan tempat yang biasa digunakan sudah hangus terbakar beberapa waktu lalu disekitar kantin PKK Kabupaten Merangin.
“Bagaimana lagi bang, namanya cari rizki semua pasti ada resiko. Kita juga tidak tau lagi mau jualan dimana. Jadi kami harap pemerintah untuk memikirkan nasib kami,”ungkap pedagang.
Dirinya mengaku dengan kejadian kebakaran yang melanda lapak jualannya beberapa waktu lalu, pemerintah bukan memikirkan nasib mereka namun saat ini dirinya tidak lagi memiliki tempat berjualan.
“Cobalah pemerintah pakai hati. Kami pasca kena musibah, sekarang kami malah tidak punya tempat jualan. Sekarang kami jualan disini malah diusir. Kalau memang tidak boleh jualan disini mohon pemerintah berikan kami solusi,”harapnya.(*)