Deretan Warisan Geologis Indonesia yang Diakui UNESCO, Salah Satunya Ada Di Merangin

Aktualjambi.com – The United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan empat geopark Indonesia sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp).

Penetapan ini telah diumumkan pada Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-216 di Markas Besar UNESCO Mei 2023 lalu.

Keempat Geopark yang berhasil menjadi bagian dari UGGp 2023 adalah Geopark Ijen, Geopark Maros Pangkep, Geopark Merangin, dan Geopark Raja Ampat.

Penetapan empat geopark ini berarti Indonesia memiliki total 10 geopark yang diakui UNESCO sebagai organisasi Internasional yang bergerak pada bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

Menurut situs resmi UNESCO, geopark adalah wilayah geografis tunggal dan terpadu di mana situs dan bentang alam dikelola dengan konsep perlindungan, pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan. Saat ini, terdapat 195 UNESCO Global Geoparks di 48 negara.

Status sebagai UNESCO Global Geopark berlaku selama empat tahun yang akan dievaluasi secara periodik dalam suatu proses revalidasi.

Selain pengakuan untuk empat geopark baru, ada juga tiga geopark yang berhasil direvalidasi pada tahun 2022 dan tetap mempertahankan statusnya sebagai UNESCO Global Geopark. Geopark-geopark tersebut adalah Geopark Rinjani, Geopark Ciletuh, dan Geopark Batur.

Duta Besar/Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Ismunandar mengatakan bahwa menjadi kewajiban pemerintah dan komunitas yang mengajukan penetapan baru, untuk bisa diakui oleh UNESCO.

“Karena tujuannya adalah bukan mendapatkan status, melainkan mewariskan alam geopark. Sebelum masuk ke jaringan geopark, yang menjaga adalah kita sendiri (masyarakat Indonesia). Namun, setelah masuk ke geopark yang menjaga adalah seluruh dunia. Pelanggaran akan dilihat apakah hal tersebut mengganggu keseimbangan bumi atau tidak,” ungkap Ismunandar dalam keterangan tertulis Kemendikbudristek, Kamis (27/7/2023).

Daftar 10 Global Geopark Indonesia
Di samping empat geopark terbaru, Indonesia sudah memiliki 6 Global Geopark yang diakui secara internasional.

Daftar 10 Global Geopark Indonesia terbaru ialah:

Geopark Batur
Geopark Gunung Sewu
Geopark Ciletuh-Pelabuhan Ratu
Geopark Rinjani-Lombok
Geopark Kaldera Toba
Geopark Belitong
Geopark Ijen
Geopark Maros Pangkep
Geopark Merangin
Geopark Raja Ampat

Satu lagi pengakuan UNESCO atas situs Indonesia yang layak dibanggakan adalah disetujuinya nominasi Cagar Biosfer Bantimurung Bulusaraung Ma’rupane sebagai bagian dari World Network of Biosphere Reserve (WNBR).

Penetapan tersebut diambil dalam Sidang ke-35 International Coordinating Council (ICC) Man of Biosphere (MAB) Programme UNESCO, di Paris, Prancis, pada 12 hingga 15 Juni 2023

Di samping CB Bantimurung, cagar biosfer lainnya yang telah menjadi bagian dari WNBR adalah Tanjung Puting, Cibodas, Lore Lindu, Komodo, Gunung Leuser, Siberut, Giam Siak Kecil-Bukit Batu, Wakatobi, Bromo Tengger Semeru-Arjuna, Taka Bonerate-Kepulauan Selayar, Belambangan, Berbak Sembilang, Betung Kerihun Danau Sentarum, Rinjani-Lombok, Saleh-Moyo-Tambora, Togean Tojo Una-Una, Bunaken-Tangkoko-Minahasa, Karimunjawa-Jepara-Muria, dan Merapi-Merbabu-Menoreh.

Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Itje Chodidjah mengatakan pengakuan ini merupakan apresiasi dunia internasional atas keberhasilan Indonesia dalam upaya pelindungan, pelestarian dan promosi kekayaan budaya, alam, serta sejarahnya, selain membuktikan keunggulan Indonesia dalam diplomasi budaya internasional.

Kekayaan budaya, kekayaan alam dan sejarah Indonesia diakui secara internasional dan akan menjadi bagian dari warisan dunia yang harus dilestarikan dan dilindungi.

Lebih lanjut, Itje Chodidjah menyampaikan, dalam menjaga pengakuan dunia ini, pihak-pihak terkait di Indonesia perlu meningkatkan kesadaran yang lebih intensif mengenai perlunya pelestarian, pelindungan, dan pemanfaatan Geopark, Warisan Dokumenter, dan Cagar Biosfer yang telah diakui oleh UNESCO.

Diseminasi upaya ini harus dilakukan sesuai dengan standar-standar internasional yang ditetapkan oleh UNESCO dalam program UNESCO Global Geopark, UNESCO Memory of the World, dan World Network of Biosphere Reserve.

“Warisan baik itu dunia ataupun alam milik Indonesia yang telah mendapat pengakuan dari UNESCO harus dijaga oleh semua elemen masyarakat termasuk media massa. Media adalah sekolahnya masyarakat, jadi media menjadi badan yang mendidik masyarakat untuk membantu melestarikan warisan dunia,” ujar Itje Chodidjah.

Sumber : 2023 detikcom, All right reserved
detik Pagi